Friday, 23 December 2016

DRAMA AKHIR TAHUN



Ada kelam yang telah bersemayam.
Menapaki setiap jalan yang cahanya kian temaram.
Ada rindu yang sudah terlalu menggebu.
Berharap pertemuan antaranya menjadikan drama baru.
Ada kecewa yang lukanya semakin menganga.
Air mata pun mengalir tak kuasa menahannya.
Ada tawa yang terdengar begitu lantang ditelinga.
Nada-nada bahagia mulai terpancar begitu mempesona.
Ada luapan emosi yang membuncah begitu dalam.
Menahan sesak hingga semuanya terlihat muram.
Ada seribu kata yang tersembunyi dibalik jendela itu.
Mengintai setiap gerakan yang menggulirkan beberapa pertanyaan.

"Lalu, kapan masanya tiba?"
Sejak kebahagiaan itu mulai terenggut. Menyiksa. Meninggalkan bekas.
Sejak senyuman itu mulai sirna. Berganti menjadi teriakan. Merintih penuh kesedihan.

"Lalu, kapan masanya tiba?"
Saat hati mulai rapuh. saat jalan mulai tertutup.
Saat cahaya mulai redup. Dan saat badai mulai melanda.

Aku diam.... Menahan pilu.
Aku diam.... Mengusap tangis.
Aku diam.... Berbisik lirih.
Aku diam.... Hingga semua terlihat kejam
Dan aku diam.. Agar semua baik-baik saja.

Dipenghujung akan mulai terbaca.
Setiap angin yang berhembus, akan membawanya pergi.
Setiap hujan yang turun, akan membawanya bermuara.
Setiap lembaran kisah, akan menceritakan hal-hal baru.
Hal indah,
Hal bahagia,
Iya, bahagia. Kebahagiaan abadi.
Bersamaku.
Untukmu.
Dan disisi Ilahi.
...

Monday, 17 October 2016

PERJALANAN : PESISIR BARAT



Hai… kali ini saya akan menepati janji saya yang pernah saya utarakan saat mem-post tulisan saya tentang perjalanan di Bromo, yaitu saya akan membagikan cerita soal perjalanan saya di daerah yang juga terkenal di Lampung. Ya, Pesisir Barat. Silahkan baca kembali postingan saya yang berjudul “Perjalanan : Bromo:”

Tepatnya 2 tahun yang lalu saya berkesempatan mengunjungi daerah Pesisir Barat dalam kegiatan KKN saat saya masih kuliah dulu (karena saat ini sudah ndak kuliah lagi, do’akan yaa semoga bisa lanjut S2. Aamiin). Pada saat itu saya sedikit syok ketika mendapat lokasi KKN yang sangat jauh dari jangkaun sinyal dan listrik karena daerahnya yang masih begitu primitif. Kalian bisa bayangin kan gimana hidup tanpa listrik dan sinyal. What shoul I do?.

Oke, terlepas dari hal itu kita ambil sisi indahnya saja dari tempat yang penuh dengan gugusan air laut yang begitu memanjakan mata. Moment ini saya anggap sebagai moment traveling gratiss (gak juga sih soalnya kegiatan KKN ini juga bayar). Perjalanan menuju Kabupaten Pesisir Barat menempuh perjalanan 5 jam dari kota Bandar Lampung dengan transportasi menggunakan bus atau mobil. Jika ditempuh menggunakan motor kira-kira bisa menempuh perjalanan 3 sampai 4 jam. Saya bersama teman-teman sekelompok saat itu berkesempatan untuk tinggal di Kecamatan Bengkunat, tepatnya di Pekon (Desa) Kota Batu selama kurang lebih 2,5 bulan. Selain hari-hari kami habiskan dengan se-abrek kegiatan sekolah dan program kerja, kita selalu menyempatkan untuk jalan-jalan sebagai alternatif untuk menghilangkan penat dan lelah.

Tempat pertama adalah Way Balak. Tempat ini adalah sungai yang membentang antara Pekon Negeri Ratu dan Pekon Kota Batu di Kec. Bengkunat.  Sungai dalam bahasa lampung disebut “Way”, dan “Balak” artinya adalah besar/luas. Jadi Way Balak artinya sungai yangbesar/ luas. Di sungai inilah masyarakat setempat mendapatkan sumber air. Kegiatan seperti, mandi, mencuci, bahkan buang air dari yang kecil sampai besar juga dilakukan di sungai ini. “what do you think, gaes?”. Mungkin agak sedikit tidak wajar jika kita mencemari sungai dengan hal-hal seperti ini, tapi ya itulah kehidupan masyarakat disana. Dan itu sudah menjadi sebuah rutinitas yang setiap harinya selalu dilakukan. Dibalik itu semua, saya begitu menikmati suguhan alam ini karena ada spot-spot yang masih murni karena airnya sangat jernih dan segar jadi betah kalau lagi main disini.

Way Balak versi bersih

 
Way Balak versi tidak bersih
Sore hari di Way Balak (itu buka aku ya, aku yang motoin)



Tempat kedua adalah Pantai Sighing. Pantai ini tidak jauh dari Pekon yang saya tinggali yaitu menempuh perjalanan sekitar 8 menit dari Pekon Kota Batu. Pantainya masuk sekitar 2 km dari jalan lintas Sumatra. Dan ketika sampai di pantai ini, pemandangan luar biasa yang seketika langsung membuat mata saya terbelalak (lebayyy). Aroma pantai yang benar-benar masih murni, ombaknya juga bagus, hamparan pasir yang masih putih, dan tentunya NO SAMPAH karena tempat ini belum dijadikan sebagai tempat wisata. Jadi benar-benar wisata gratis. Di pantai ini saya juga dimanjakan dengan sunset yang begitu jelas. Saya dan teman-teman lebih suka datang ke pantai ini saat sore hari supaya bisa menyaksikan matahari tenggelam ke peraduannya alias menyaksikan sunset. Hmm tiba-tiba jadi pengen kesini lagi deh.

Pantai Sighing sore hari
Pantai Sighing (formasi lengkap)
 
Sunset di Pantai Sighing (aku yang motoin mereka lagi candid)

Tempat ketiga adalah Pantai Cantik. Entah kenapa dinamakan “Cantik” yang saya tahu mereka hanya menyebutnya seperti itu. Ya seperti itu. Perjalanan menuju pantai ini menempuh waktu sekitar 1 jam dari Pekon Kota Batu dengan mengendarai sepeda motor. Pantai ini terletak hampir mendekati daerah Kecamatan Ngambur dan lokasinya hanya beberapa meter dari Jalan lintas Sumatra (sebelah jalan raya). Pantai ini juga tidak kalah menarik dan benar-benar indah. Pantai ini juga unik karena saat kita sampai ada semacam kubangan air sebelum kita menuju ke pantai. Dan tentunya aroma pantai juga masih murni. Ombaknya yang luar biasa dan tentunya pantai ini juga bersih karena belum terjamah oleh wisatawan. Penikmat pantai ini kebanyakan penduduk asli di daerah ini. Nah kan, jadi pengen kesini lagi.

Pantai Cantik
Pantai Canti Sore hari (lagi sakit gak ikut seru-seruan jadi motoin aja)
 
Pantai Cantik with muli-muli sikop (wanita-wanita cantik)

Tempat keempat adalah Pantai Tanjung Setia. Tepatnya di daerah mana, saya kurang tahu karena waktu itu hanya mampir sebentar saat perjalanan menuju Krui. Pantai ini juga tak kalah indah dari pantai yang sudah saya kunjungi. Pemandangan luar biasa. Hamparan pantainya sekilas seperti lautan yang sangat biru. Tempat ini sudah menjadi tempat wisata bahkan wisatawan asing pun juga mengunjungi tempat ini. Saat itu saya hanya mampir jadi ya tidak bayar (gratis lagi) dan hanya sebentar alhasil foto-fotonya tidak terlalu banyak deh.

di Pantai Tanjung Setia
Ombak di Tanjung Setia
Perjalanan menuju Krui

Tempat kelima adalah Labuhan Jukung, Krui. Sebenarnya pantai ini sudah memasuki kawasan Pesisir Selatan dan perjalanannya dari Pekon saya menempuh waktu 2 jam dengan menggunakan mobil. Pantai ini sudah cukup terkenal dikalangan para wisatawan lokal maupun interlokal jadi menurut saya sudah tidak murni karna sudah terjamah oleh wisatawan. Namun, sebagian orang menyebut pantai ini sebagai “Balinya Lampung”. Karena pemandangannya pun tidak kalah indah seperti pantai-pantai yang di Bali (katanya sih, soalnya belum pernah ke Bali). Untuk masuk ke Pantai ini kita harus membayar RP. 5.000,-/orang, ekonomis banget kan. Dipantai ini juga banyak orang berjualan aneka makanan dan minuman yang harganya kisaran Rp.5.000 – Rp.15.000. karena saat itu cuaca sedang hujan, jadi saya bersama teman-teman tidak mendapatkan hasil foto yang bagus deh.

Labuhan Jukung versi kotor dan sedikit mendung awannya

di Labuhan Jukung, Krui.

Itulah beberapa tempat yang sempat saya kunjungi pada saat itu. Banyak hal yang saya pelajari dan ketahui selama saya berada tinggal disini. Dimulai dari masyarakatnya, adat istiadatnya, rutinitasnya, pemdidikannya, bahkan tempat wisatanya. Semuanya benar-benar unik dan menakjubkan karena ini adalah pengalaman pertama saya. Khususnya untuk Pekon yang saya tempati, disanalah saya menemukan keluarga baru dan sahabat-sahabat baru. Karena saya suka dengan anak-anak disana juga saya mengenal beberapa anak-anak yang menurut saya dia akan menjadi orang sukses di masa depan. Meskipun beda adat istiadat dan sukunya, namun mereka semua menghargai itu dan sayapun juga menghargai kondisi seperti itu. 

Pekon Kota Batu

Semua telah menjadi kenangan dan cerita yang tidak pernah saya lupakan. Saya berharap suatu saat nanti saya bisa berkunjung kesana dan menikmati wisatanya lagi. I miss  Kota Batu, Bengkunat, Pesisr Barat.

Tuesday, 11 October 2016

Surat Kecil Untukmu



Ini suratku yang pertama setelah aku memutuskan untuk mendalami setiap perubahan dalam diriku. Ini juga suratku yang pertama, yang kuharap kamu (absurd) pun bisa membaca dari jarak yang tak mampu aku definisikan berapa meternya. Bacalah dengan baik, pahamilah setiap bait kata yang masih belum tertata dengan rapi ini. Resapilah setiap pesan yang tersirat dalam sajak yang masih begitu berantakan ini. Sekali lagi, ini suratku “untukmu”

------------

“Untukmu yang namanya selalu mengudara dalam do’a 5 waktu fardhuku… apa kabar kamu? Bagaimana perjalanan hidupmu hari ini? Lelahkah kamu setelah seharian menjemput rezeki mu? Rezeki berupa kenikmatan jasmani dan rohani mu. Semoga kamu baik-baik saja. Semoga hari-harimu menyenangkan. Semoga kamu selalu bahagia. Semoga Allah gantikan lelahmu dengan rezeki yang membarokahkanmu..

Untukmu yang namanya selalu mengudara dalam doa di waktu dhuha-ku. Aku disini mendoakan segala kebaikan untukmu. Kamu pasti tahu, dhuha adalah sarana menjemput rezeki, dan tujuanku menyebutmu dalam doaku agar rezeki datang padamu dan mudah menghampirimu. Aku berharap tiap langkahmu hari ini digantikan ribuan pahala dan dirimu dikelilingi malaikat yang senantiasa menjagamu selalu.

Untukmu yang namanya selalu mengudara dalam doa di sepertiga malam terakhirku. Aku disini berusaha selalu mendekatkan diri padaNya, semoga kamu juga senantiasa mengingatNya. Aku disini sedang berjuang untuk terus memantaskan diri dihadapanNya, semoga kamupun juga sejalan denganku ini agar kita sama-sama mendapatkan kebarokahanNya.

Kamu… yang bahkan aku tidak tau siapa namamu. Yang hanya mampu aku angan-angankan bahwa namamu itulah yang terbaik. Kamu yang diriku pun tak mampu mereka-mereka atau melukis wajahmu. Dan aku hanyalah menyebut “kamu” . sedang apa kamu sekarang? Sudah dimanakah perjalananmu saat ini?

Entahlah… aku tak tau kapan waktunya tiba. Yang aku lakukan hanyalah menunggu dan terus berikhtiar kepadaNya. Aku tidak hanya duduk manis saja, tapi ada banyak hal yang juga harus aku perjuangkan. Bersama menunggu sebagaimana aku menantikan janji Rabbku..
Sungguh, jarak ini mengajarkanku tentang arti rindu dan kesabaran. Saat rindu datang, aku hanya bisa bersujud dan memohon agar keadaan menjadi sebaik-baiknya keadaan. Aku percaya bahwa kita akan dipertemukan dalam waktu yang tepat, iya sesuai kehendakNya.

Satu hal yang harus kamu pahami, cinta adalah sebuah rasa yang sudah menjadi fitrah bagi setiap manusia. Namnu, manusia diperintahkan untuk menjaga agar cinta itu tidak menjerumuskannya pada tindakan yang diharamkanNya.
Sampai jumpa diwaktu nanti….”

------------------


PS: Tidak hanya diriku yang mungkin menitipkan surat ini. Namun ribuan hati perempuan di dunia ini yang telah memahami bagaimana seharusnya kita menjaga cinta itu juga ingin menuliskan surat kecil ini untukmu. Semuanya kembalikan pada Sang Pencipta Rasa, Pada Dzat yang telah membolak-balikkan hati serta perasaan kita. Jangan pernah kita merasa putus asa, hingga tidak tahu lagi arah jalan yang benar. Inilah saatnya untuk terus dan selalu memperbaiki diri, dan niatkan dalam hati semua ini terjadi dan kita lakukan hanya untukNya. Iya, untuk surgaNya.



Image source by : http://blog.pianetadonna.it/


Sunday, 25 September 2016

DALAM DIAM


Mungkin memang…
Hanya hening yang dapat tercipta diantara dia manusia yang sama-sama sedang menanti kabar bahagia datang menghiasi kisahnya.
Meski diam-diam, saling mendo’akan dimalam-malam panjangnya.
Meski diam-diam, ada harap yang diselipkan diantara berbagai keputusasaan.
Meski diam-diam, tetap dan selalu bertanya, “Siapakah dirimu, sosok yang telah Allah pilihkan untukku?”

Detik demi detik berlalu….
Aku merasa seperti telah begitu lama menunggu.
Aku sudah merasa begitu lelah menanti.
Namun keyakinanku, tidak akan pernah pudar sedikitpun.
Ya, keyakinan bahwa Allah akan selalu menjadi teman setia dalam setiap langkah-langkah ini.
Keyakinan bahwa setiap do’a-do’a yang selama ini terucap akan menjadi sebuah harapan yang selama ini telah terbangun.
Dan setiap kepercayaan akan sebuah penantian yang berujung indah, selalu menjadi hal yang menyenangkan dalam setiap tapakan kaki ini berpijak.

Aku percaya, setiap mata ini akan bertemu dengan tatapan penuh kemuliaanNya.. Setiap lisan ini akan bertemu dengan ucapan yang begitu jujur dihadapanNya. Setiap tangan ini akan menggenggam dan tergenggam dengan segenap kebahagiaanNya. Setiap pundak ini akan saling menopang setiap beban dan rasa syukur yang tiada hentinya. Dan… seluruh hati ini nantinya akan disinggahkan pada hati yang sama-sama saling menantikan ridhoNya. Menyenangkan bukan?

Hanya saja, aku belum melihat jelas dimana cahaya itu mulai tampak. Bagaimana cahaya itu akan muncul dihadapanku. Dan seperti apa cahaya itu akan bersinar kepadaku. Begitu misteri dan sungguh rahasia yang sampai detik masih menjadi pertanyaan utamaku.
Maka untukmu, aku memilih untuk diam-diam menunggu. Tanpa mengatakan kepada siapapun bahwa disini, aku sedang menanti kedatanganmu. Diam-diam aku menyelipkan harap diantara berjuta kecemasan dalam hatiku. Ya, diam-diam.

Jika memang waktu sudah menyatakan untuk tiba, semua akan terlihat. Aku yakin bahwa Allah tidak akan menuntunku kepada orang yang salah. Kuisi hariku dengan menata ruang-ruang yang nantinya akan kuisi bersamamu. Membersihkan butiran-butiran debu masa lalu agar kedepanku menjadi begitu manis ketika berjalan tepat disampingmu.

Entahlah, siapa pun nantinya.
Aku tetap menunggumu…. Mendoakanmu..
Dalam diamku…


Tuesday, 2 August 2016

Catatan Kecil - (LyricVideo)

Ada sesuatu yang menarik yang saya temui ketika iseng-iseng nonton video di Youtube. Saya menemukan video yang unik dengan judul mirip dengan nama blog saya ini. Yap, "CATATAN KECIL". Dan lebih excited lagi yang bikin video covernya adalah mas Adera Ega, yaitu salah satu penyanyi favorit saya. Selain suaranya yang bagus dan bakatnya yang luar biasa, lirik serta lagu-lagu yang dia cover semuanya bagus dan kereeeeen.

Oke, kembali ke topik. Awal mula muncul tagline "Catatan Kecil" adalah mulai dari kebiasaan saya yang suka menulis setiap catatan-catatan dan hal-hal kecil di buku diary. Hampir setiap hari menulis tapi itu dulu saat waktu masih begitu longgar. Ah, bukannya sok sibuk ya dimasa sekarang, hanya saja banyak hal-hal yang saya kerjakan sampe2 saya lupa buat nulis hal-hal kecil yang saya alami. Nah, karna itulah saya membuat tagline "Catatan Kecil" di blog pribadi dan akun media sosial milik saya pribadi lainnya.

Anyway, video ini merupakan suatu karya yang menginspirasi dan memotivasi banyak hal menurut saya. Karna dalam video ini menceritakan bahwa jika kita memiliki sebuah mimpi dan ingin menjadi orang yang "sukses" kita harus melakukan sesuatu tanpa merasa lelah meskipun hal sulit sekalipun. So, lets see guys- Happy watching ^^



Video : https://www.youtube.com/watch?v=DNVwRp6Tg8k

Sunday, 17 July 2016

R I N D U



19.43 WIB

Sudah sekian lama senyum itu belum terlihat. Perlahan aku menyingkap tirai jendela berharap akan datang cerita berbeda dari hari kemarin. Namun ternyata semesta belum memberikan izinNya. Dan lagi-lagi aku belum bisa melihat senyuman itu. Sangat teriris, dan begitu menyesakkan rasanya ketika menjalaninya. Oh Tuhan, kemanakah perginya?

Seketika aku terbayang tentang cerita lalu. Saat tawa itu ada, saat suara itu begitu jelas kudengar, saat raga itu begitu jelas aku lihat, dan saat senyuman itu begitu indah melengkung diwajahmu. Semangatku menjadi kuat dan hari-hariku begitu sempurna sebelum ini. Setiap fajar bahkan sampai senja itu menghilang, dirimu tak pernah lupa untuk memberikan senyuman itu. Aku mengingatnya.

Aku masih seperti yang dulu dan akan terus menjadi diriku yang dulu. Hanya waktu dan usia yang berubah. Begitupun dirimu yang juga berubah termakan usia dan waktu. Bukanlah sosok yang kekanakan dan bukanlah sosok yang memanjakan. Di usiamu yang selalu aku jadikan panutan, dan akan selalu menjadi hal yang tak akan kulupakan. Hanya saja cerita Tuhan sedikit membuatku tertekan, begitu dahsyat dan sangat menyakitkan. Namun inilah takdir yang selalu aku yakini bahwa inilah yang terbaik. Ujian yang harus sama-sama kita lewati dengan penuh rasa ikhlas dan sabar. Yakin. Maka tersenyumlah.

Aku merindukan senyummu. Berkali-kali kuucapkan dalam tiap rapalan do’aku “aku rindu”.
“Perasaan adalah perasaan, tidak kita bagikan dia tetap perasaan. Tidak kita sampaikan, ceritakan, dia tetaplah perasaan yang tidak berkurang satu helai pun nilainya. tidak hilang satu daun pun dari tangkainya”. Begitulah rasa yang kuciptakan terhadapmu sejauh ini. Dari ku dini hingga tumbuh sebesar ini perasaan itu tak pernah berubah. Semua ini karnamu. Iya, karnamu.

Aku ingin bertemu dan melihat senyummu lagi. Besar akan rinduku ini sudah begitu menyebar dalam nadiku. Aku ingin melanjutkan perjalananku bersamamu. Menua dan berbagi kebahagiaan juga bersamamu. Kamu harus kembali bersama senyuman itu. Jangan biarkan rindu ini terus menyerang bertubi-tubi. Bagian terperih ini akan berlalu, pasti. Dengan kehendak Tuhan.

“ gagal, kali ini gagal bersembunyi dibalik kata-kata bijak yang selalu mampu membuat aku terlihat tangguh padahal hancur lebur harapan”.
(Gagal Bersembunyi- The Rain)

Di lima waktu bahkan tahajudku, kutitipkan do’a padaNya agar senyummu kembali merekah. Agar rinduku tak melulu bergejolak dan terus bersembunyi disini.
 “Ya Tuhan biarkan malaikat tanpa sayap ini tersenyum, jauhkan segala sakit yang menetap dalam dirinya. Buanglah setiap luka yang tengah menutupi garis tawanya. Dekatkanlah bahagiaMu dan keajaibanMu kepada dirinya dan kami. Jadikan sabar ini adalah penahan, jadikan ikhlas ini sebagai obat, dan jadikan do’a ini sebagai wujud bersyukur kepadaMu.”…..

Sekali lagi…

Aku RINDU senyummu, Bu….


Catatan Kecil

*untuk ibuku tercinta, semoga lekas sehat dan selalu bahagia*

Monday, 27 June 2016

Breathe Again - videolyric





Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=6npCNtUwrrM

(Salah satu lagu yang saya sukai dan paling enak didengerin apalagi ketika mau tidur hehe. anyway lagu ini mulanya dijadikan backsound video pernikahan. Waktu itu lagi berkelana didunia youtube dan nemu video itu pas aku lihat  backsoundnya bagus.  So, langsung deh nyari apa judul lagunya. dan akhirnya nemu yaitu lagunya "Sara Bareilles- Breathe Again". terus download videolyric-ny deh. Karna udah lama gak posting blog jadilah saya posting ini aja. Ya, anggap aja saya berbagi tentang hal-hal kecil yang saya sukai. selamat mendengarkan"--See you)

Thursday, 19 May 2016

Perjalanan : B R O M O

Hallo semuanya, setelah sekian bulan tidak memposting catatan kecil setelah catatan ter-SULIT saya bulan lalu. Kali ini saya lagi mencoba untuk membuat catatan kecil di setiap perjalanan yang pernah saya lakukan. Dan untuk catatan perjalanan saya mulai dari sini…

Pada akhir bulan Februari 2014 yang lalu saya bersama rombongan angkatan 2011 pendidikan Kimia melakukan kegiatan studi banding ke Pulau Jawa. Dari sekian tempat yang kami kunjungi, ada sebuah tempat yang membuat saya begitu takjub saat berada disana yaitu Gunung Bromo. Gunung Bromo merupakan ikon wisata Jawa Timur yang terkenal itu. Sungguh saya belum pernah pergi ke Gunung Bromo, jadi ini jalan-jalan pertama saya ke Bromo dan merasakan sensasi hawa dingin disana dan melihat kuda secara langsung (biasanya liatnya gak secara langsung).
Kami naik bus pariwisata dari Bandung menuju Semarang. Mampir dulu ke Solo lalu lanjut ke Jawa Timur (Semarang atau Solo dulu ya? Agak-agak lupa). Sesampainya di Kota Malang kita singgah sebentar ke Kota Batu untuk beli oleh-oleh (padahal ndak beli oleh-oleh soalnya bingung mau beli apaan). Kemudian kita istirahat ke Hotel yang katanya jaraknya nggak jauh dari daerah Gunung Bromo. Harapan kami bisa sampai ke Gunung Bromo untuk melihat sunrise pada pagi dini hari. Jadi kita harus tidur lebih awal kemudian bangun jam 01.00 lalu jam 02.00 persiapan berangkat. Dalam perjalanan tersebut kami singgah sebentar ke daerah pemukiman lereng Gunung Bromo untuk sholat subuh (kewajiban jangan dilupakan ya). You know what????, disana hawanya benar-benar dingin, bahkan saya yang udah pakai kostum tebalpun masih terasa hawa dinginnya. Namun disitu banyak sekali pengalaman yang dapat saya ambil, saya melihat kondisi lingkungan sekitar, melihat warga yang berada di daerah itu, serta melihat beberapa orang yang sama-sama melakukan perjalanan seperti saya, semuanya memiliki arti sendiri (kalian akan merasakannya sendiri). Dalam setiap perjalanan bagi saya adalah pembelajaran, jadi saya selalu suka melihat kondisi tempat saya berkunjung kemudian menyimpannya dalam memory (sampai sekarang masih kuingat jelas).

Karna hawa sudah semakin dingin, ini berarti kami sudah sampai di kawasan Gunung Bromo. Tepatnya kami berada di kawasan pegunungan Tengger. Gunung Bromo adalah salah satu puncak gunung di Pegunungan Tengger. Di tempat lain, di kawasan bibir jurang di puncak Pananjakan, puluhan orang berkumpul untuk bersiap-siap melihat sebuah pemandangan yang akan memukau mata. 

Ketika matahari semakin memperlihatkan sinarnya, sesuatu yang terselubung gelap di seberang jurang perlahan-lahan mulai terlihat bentuknya. Mula-mula berupa siluet, dan akhirnya tampaklah pemandangan yang begitu indahnya, Masya Allah. Dan sungguh luar biasa, hal itu membuat saya semakin mencintai pencipta jagad raya ini. Lagi-lagi ini pengalaman pertama saya, semoga bisa kesitu lagi tapi entah kapan. Karna wabah selfie, gruvi, atau foto rombongan udah jadi hal biasa maka moment inipun segera kami abadikan.


Puas berfoto-foto di puncak Pananjakan, kami kembali turun ke bawah. Pemandu wisata sudah menyewa belasan jip (jeep) menuju Gunung Bromo. Jip adalah kendaraan yang kuat untuk melewati lautan pasir dan jalan yang menanjak di sekitar Bromo. Satu jip diisi maksimal lima penumpang, satu orang di depan dan empat orang di belakang.
Lalu, di manakah Gunung Bromo yang kita lihat dari puncak Pananjakan? Gunung Bromo terletak di sisi kiri belakang Gunung Batok. Dari lautan pasir kita dapat melihat ratusan orang berjalan menuju puncak Gunung Bromo. Bukit yang berasap itulah puncak Gunung Bromo. Untuk menuju puncak Gunung Bromo yang ada kawahnya itu, kita bisa berjalan kaki melewati lautan pasir, atau kalau malas berjalan bisa naik kuda yang disewakan dan dituntun oleh orang Tengger. Tapi pada waktu itu saya tidak menyewa kuda karna selain takut sama kuda saya lebih suka berjalan kaki, karena akan terasa lebih menyenangkan. 


Dari ketinggian saya dapat melihat ke bawah, di bawah terhampar lautan pasir yang maha luas, puluhan jip yang menunggu di sana terasa kecil seperti mobil mainan saja, lalu tampak juga sebuah pura. Di latar belakang adalah tebing-tebing Gunung Tengger. Dari pemandangan ini dapat kita ambil pelajaran “bahwa dunia tidaklah ada apa-apanya, semuanya benar-benar terlihat kecil”. Jadi sepanjang perjalanan saya tidak pernah berhenti mengucap “Subhanallah”.


Finally, perjalanan saya sudah sampai di anak tangga tempat menuju puncak Bromo. Setelah mendaki anak tangga yang jumlahnya ratusan, sampailah kami ke puncak Gunung Bromo. Di puncak gunung inilah terdapat kawah yang terjal dan bentuknya menyerupai kerucut yang runcing ke bawah. Hati-hati berada di bibir kawah ini, meskipun sudah diberi pagar tapi tetap saja harus berpegangan supaya tidak jatuh. 

Setelah selesai, kami pun melakukan perjalanan balik. Ketika hendak turun kami bertemu salah satu turis (entah dari negara mana) dan mengajak berfoto bersama, lalu mereka mengatakan “its amazing, I like Indonesia”. Nah, sebagai Warga Negara Indonesia yang baik kita patut bangga kan. Di Bromo juga banyak sekali yang menjual bunga Edelwise yang artinya bunga keabadian. Tentunya banyak sekali definisi dari kata “keabadian” untuk versi masing-masing individu. Pada waktu itu saya tidak berniat untuk beli karna harganya mahal, tapi begitu sampai puncak kok harganya murah jadi iseng-iseng saya beli buat disimpan di rumah (dasar Ekaa nunggu harga murah dulu baru beli wkwk).
Setelah itu, kami pulang kembali ke Hotel untuk sarapan pagi kemudian melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta. Kalau bicara soal Yogyakarta, banyak sekali hal yang saya sukai disana.  Mungkin next post ya saya akan menulis catatan kecil saya waktu berkunjung ke Yogyakarta setelah saya menyelesaikan catatan kecil cerita KKN saya ke Pesisir Barat di Lampung ini. Terimakasih sudah membaca---


Monday, 28 March 2016

S U L I T



Sulit itu untuk menyimpan sesuatu yang sudah lama tersimpan. Dan lama-lama begitu sulit untuk membuangnya.

Sulit itu ketika kita harus menjaga yang belum tentu pantas dijaga, dan lama-lama sangat sulit untuk menghapusnya.

Sulit itu ketika kita harus meyakini sesuatu yang belum tentu yakin  atau tidaknya, dan lama-lama keyakinan itu semakin kuat rasanya.

Sulit itu ketika kita harus berpura-pura tidak mengetahui apa-apa, dan lama-lama hal itu begitu jelas ada apa-apanya.

Sulit itu ketika harus menahan sesuatu yang belum waktunya untuk diungkapkan, dan lama-lama pertahanan itu mulai melemah.

Sulit itu ketika kita harus tersenyum bahagia ketika rasa sakit menghampiri perasaan hati, dan lama-lama senyum itu sangat melelahkan.

Sulit itu ketika hal yang belum patut kita miliki malah dipatenkan untuk tidak dimiliki oleh lainnya, dan sesungguhnya tiada hak untuk semuanya itu.

Sulit itu ketika kita harus berharap dengan hal yang belum pantas untuk diharapkan, karna kita tidak mengetahui apakah harapan itu benar.

Sulit itu ketika kita merasa kuat dengan setiap perkara yang terlihat rumit, padahal rasanya ingin jatuh saat itu juga.

Sulit itu ketika kita merapalkan do'a dengan begitu khusyu' , namun kita di uji dengan sabar kapan do'a akan di ijabah-Nya.

Sulit itu ketika kita berdiam dalam waktu yang panjang, namun kita tidak tahu kapan kita mampu untuk berbicara.

Sulit itu ketika kita harus merindukan sesuatu yang belum pantas dirindukan, dan lama-lama rindu itu semakin mengudara.

Sulit itu ketika kita ada, tapi disitu kita seperti tidak ada. dan lama-lama rasanya ingin berjalan jauh darinya.

Sulit itu ketika kita telah berusaha sekuat tenaga, namun tiada pembalasan yang setidaknya membuat kita merasa lega.

Sulit itu ketika mencoba berjalan untuk saling beriringan, namun langkahnya malah melaju dengan cepatnya.

Sulit itu ketika kita menunggu ribuan detik waktu hanya tentang sesuatu yang belum pasti, dan kita masih tetap seperti ini.

Sulit itu ketika kita menghabiskan ribuan keringat untuk bertahan hidup, namun disana banyak yang begitu mudah menikmati hidupnya.

Sulit itu ketika kita harus mengikhlaskan sesuatu yang begitu berharga, meskipun ikhlas itu begitu berat.

Sulit itu ketika kita harus melihat sesuatu yang tidak ingin dilihat, namun lama-lama hal itu begitu jelas terlihat.

Sulit itu saat kita menjadi pribadi yang tegar, namun perasaan hati begitu rapuh dan menyedihkan.

Sulit itu adalah kamu.....

*Namun sesulit-sulitnya perkara itu, suatu saat nanti akan ada jalan keluarnya. Allah adalah Maha yang Mengetahui Segalanya terhadap sesuatu yang tidak kita ketahui. Oleh karenanya, sesulit apapun itu sampai sekarang aku masih bisa bertahan*



Picture by : 
http://40.media.tumblr.com

Sunday, 13 March 2016

SECRET ADMIRER



Isi hati tak selamanya harus diungkapkan lewat sebuah percakapan. Terkadang, kamu hanya perlu menulisnya dan tiba-tiba orang mengetahuinya sendiri tanpa perlu kau menceritakan padanya.
Ada seseorang yang mengagumi senyummu, dan merasa kehadiranmu sungguh berarti. Dia selalu memikirkanmu walaupun dalam diam. Perlu kamu ketahui juga.

Akhir-akhir ini secret admirer adalah hal yang menjadi kegiatanku. Entah kenapa aku mulai mengagumi sosokmu. Sosok yang begitu jelas kukenali meskipun tak sebegitu akrab. Tidak ada percakapan penting, tak ada sapaan romantis, bahkan tak pernah ada nyanyian rindu satu sama lain. Semua begitu datar dan tak begitu spesial. Aku benar-benar menyukai caramu menikmati segala hidupmu dan sekelilingmu.

Aku selalu memperhatikanmu dari jauh. Sangat ingin tau kamu sedang apa, apakah kamu baik-baik saja? Aku benar-benar tak bisa menggapaimu, karena dirimu terlalu jauh untuk ku raih. Aku hanyalah penggemar rahasiamu, orang yang hanya bisa memandangimu, dan mengagumimu dari jauh. Walaupun terkadang begitu banyak moment dimana aku bisa dekat denganmu. Tapi tetap saja aku diam dan tak memberikan isyarat apapun padamu.

Terkadang aku membenci waktu. Waktu yang mempertemukan kita, dan waktu yang memisahkan kita. Bukan.. aku bukan menyalahkanmu dan waktu. Sebenarnya, aku menyalahkan diriku yang bodoh dan tetap bertahan menyukaimu walaupun dirimu benar-benar tak mengetahui tentang perasaanku. “senyum”

Kali ini tepat pukul 14.14 WIB. Ahh.. ini adalah kesekian kalinya ketika kulirik jam tanganku selalu menunjuk pada angka yang tepat dan bernominal sama. Dan siang ini, aku kembali berkutat pada hobiku ketika sendiri. Menulis. Menulis hal yang sangat ingin aku ceritakan khususnya kusampaikan padamu melalui angin. Angin yang kuisyaratkan agar dia menyampaikan pesan ini terhadapmu. Dan di siang ini juga, mungkin kamu disana masih bercengkerama dengan hobimu. Caramu menikmati hidup dan menjalaninya dengan penuh kesantunan adalah hal yang aku kagumi.

Kali ini aku benar-benar menikmati perasaan ini “pengagum:. Membuatmu sedikit menyombongkan serta berbangga hati karna kamu telah dikagumi. Selamat. Senyumku sering tersungging kali ini jika kuingat tingkah konyolku yang tak pernah kamu ketahui. Dapat kukatakan konyol, karna hanyalah dirimu yang sekarang ada dalam bayanganku, karna hanya namamu yang terkadang kutulis dalam buku harianku, dan hanyalah namamu yang tak lupa untuk kerapalkan dalam do’a-do’aku.  Mungkin kamu akan tertawa lepas saat mengetahui hal ini.

Seringkali kukatakan dalam hati, bahwa hal terindah didunia ini adalah saling mengagumi. Saling menyukai pun membutuhkan alasan dan sejuta pernyataan yang bermaksud untuk meyakinkan. Namun berkali-kali ku tekankan ini bukanlah alasan kenapa aku mengagumimu. Tuhanlah yang menyetting segalanya dan juga yang mengedit semua hingga seindah ini, aku bahkan tak pernah mengeluhi atau bahkan menertawai. Aku bahagia dan aku bersyukur.

Setidaknya aku mengagumimu dengan cara yang baik. Tidak sebegitu rendah hingga aku memohon agar dirimu juga bisa mengagumiku. TIDAK. Kubiarkan dirimu bebas dengan apa yang kamu sukai, lakukanlah apa yang membuatmu bahagia serta yang bisa membuatmu ke arah yang lebih baik. Aku mendukungmu dan diam-diam aku mendoakanmu (lagi).

Biarlah semua berjalan sebegitu adanya, aku tau bahkwa hanya Tuhan yang mengaturNya. Berusaha untuk memantaskan diri dan selalu mendekatkan diri pada Sang Pencipta Rasa, aku yakin suatu saat nanti akan kuketahui jawabanNya. Dan aku hanya berpasrah jika kelak kamu adalah pria baik yang aku cari maka Tuhan juga lah yang akan menakdirkan kita bersama. Iya, semuanya hanya Tuhan yang mengerti tentang segala ruang lingkup kisah di dunia ini. Yang perlu aku lakukan sekarang adalah melanjutkan hidupku, bahwa aku juga memiliki mimpi yang besar, tak jauh beda dengan dirimu yang tentunya juga memiliki mimpi. Aku hanya perlu meyakinkan lagi dan lagi, menguatkan hati sampai kapan ini akan bertahan untuk terus mengagumi.

Jika kabar angin ini telah sampai ditelingamu, maka yang perlu kamu lakukan : cobalah melihatku, jika kamu sebegitu sibuk maka sediakan waktumu sebentar saja meskipun itu hanya beberapa detik. Hanya itu.. karna beberapa detik itu akan menunjukkan jawaban dari sekian banyak pertanyaanku disini. Dan itu semua akan menjadikan salah satu mimpiku menjadi kenyataan.

*if you can see it, please make your best choice and tell me how you feel about this and about me, good boy* 


Sunday, 3 January 2016

KALEIDOSKOP


Ketika semua yang berlalu telah menjadi memory dan ketika semua yang sudah terjadi sekarang terbungkus rapi dalam sebongkah kenangan dimasa kemarin. Iya, detik pun masih melaju dan terasa begitu cepat. Saat detik itu berupa menjadi hitungan jam dan terus berjalan hingga tahun juga ikut berubah. Zaman sudah semakin menua bersama kehidupan yang terus-terusan berubah. Ah sudahlah, intinya di awal tahun ini hujan lagi-lagi turun dan aku masih disini “sendirian”.

Jika berbicara soal tahun yang sudah berubah ini, saya selalu memikirkan hal-hal yang terjadi sebelumnya hari ini ada. Tepatnya tahun 2015 merupakan tahun yang bisa dibilang “tahun emas” untuk saya. Kenapa?
2015 adalah hal yang menyenangkan, menakjubkan, mengharukan, dan tetap memperjuangkan. 

Menyenangkan bersama orang-orang yang selalu membuat tertawa. Menakjubkan dengan semua hal-hal yang jauh diluar dugaan saya akan saya lalui dan ini benar-benar NYATA. Mengharukan karena ada beberapa moment yang tidak sanggup untuk saya lalui, dan itu adalah “perpisahan”. And the last , memperjuangkan yang sudah waktunya untuk saya perjuangkan, masa depan yang tidak mungkin harus terhenti dan berjuang untuk menahan “perasaan” yang masih tersimpan rapi didalam sini. Perasaan yang 2 tahun lalu muncul dan saya masih dalam kondisi seperti ini *mulai baperrr*

Januari
Awal tahun yang menakjubkan. Pada saat itu saya lagi di php-in sama jadwal seminar proposal yang akhirnya terlaksana di akhir januari (kebayang kan capeknya nunggu dosen pembimbing beserta dosen penguji)
                               sebelum seminar foto dulu *cekreeek*                                   
Februari
Di bulan ke-2 pada saat itu saya seperti nggak punya semangat lagi untuk memperjuangkan skripsi saya. Ujian kesabaran benar-benar diuji yaitu dimulai ketika dosen penguji utama harus pergi selama satu bulan ke Jepang dan saya bersama tim skripsi harus bersabar menunggu jadwal bimbingan. Its no problem karna sudah terbiasa. Jadi hari-hari di kampus hanya kami lakukan untuk bimbingan skripsi lanjutan bersama dosen pembimbing kedua plus searching mencari aplikasi untuk membuat media e-book interaktif yang ingin saya kembangkan.

Maret
Yeeeeey di bulan ke-3 ini akhirnya dosen pembimbing utama kembali pulang dari Jepang. Kebayang gimana bahagianya saat itu sebagai mahasiswa semester akhir yang benar-benar merindukan pembimbingnya *angkat pom-pom*. Nasib baik pun datang. Saya bersama tim e-book langsung mendapatkan pengarahan alias bimbingan dari dosen pembimbing untuk segera menyelesaikan e-book yang kami kembangkan. Dan ternyata its amazing *benar-benar susah*. Saya harus membuat media Chemical animation tentang materi e-book saya dengan aplikasi Macromedia Flash 8. Andai aja waktu itu ada dewa penolong yang bisa membantu saya pasti perjuangan skripsi tidak akan serumit itu.

beberapa animasi yang saya buat
April
di bulan ke-4 saya masih bergelut dengan media e-book sebagai bahan penelitian skripsi saya. Dan dibulan ini seabreg media animasi yang saya butuhkan has DONE. Entah dewa mana yang membantu untuk menyelesaikan ini, tapi semuanya benar-benar saya kerjakan sendiri dengan modal otodidak plus melihat panduan di Google. Setelah animasi selesai saya buat saya harus berjuang lagi untuk merancang tulisan materi, animasi, dan video ke dalam aplikasi Kvisoft Flipbook Maker. Iya, itu adalah aplikasi yang saya gunakan untuk membuat e-book. Dan kurang lebih satu minggu e-book saya berhasil rancang dan Alhamdulillah tahap ini selesai. Untuk selanjutnya saya bersama tim melakukan penyempurnaan dengan berguru pada salah satu dosen yang memvalidasi e-book hasil rancangan saya. Im wanna say thankfull for you mister for helping me.

akhirnya jadi juga
Mei
Finally, dibulan ke-5 ini saya berhasil melakukan tahap penelitian akhir untuk menyelesaikan skripsi saya. Penelitian ini saya lakukan bersama tim e-book di luar Kota yang saya tinggali sekarang. Lumayan kan sambil menyelam minum air *hehe*. Untungnya untuk penelitian akhir ini tidak memakan waktu lama jadi saya bisa nyambi jalan-jalan dan wisata kuliner. *seru kan*. Usai penelitian saya kembali ke kampus untuk melanjutkan perjuangan Skripsi saya supaya cepat rampung. Awalnya saya menargetkan untuk bisa lulus dibulan ini, tapi Allah punya rencana lain karna saya masih bergelut dengan data hasil penelitian akhir. Saya pun merubah target lulus menjadi di periode selanjutnya yaitu 2 bulan mendatang.
usai penelitian nyempetin buat icip-icip
Juni
Tepat awal bulan ini saya sempat merasa sedih karena satu per satu sahabat saya sudah melewati Ujian skripsi dan bisa LULUS sedangkan saya masih belum apa-apa untuk menuju moment itu *tau kan gimana perasaan saya waktu itu*. Setelah merenung saya membuang jauh-jauh perasaan pesimis itu, karena saya yakin saya bisa sampai di tahap itu. Dengan modal sedikit nekat saya bersama tim terus berusaha untuk menyelesaikan skripsi untuk menuju seminar hasil. Dan di akhir bulan ini akhirnya saya bisa seminar hasil juga *legaaa. Tinggal setahap lagi loh

Juli
bulan ke-7 ini merupakan bulan yang selalu saya sukai. Dan sampai detik ini saya selalu jatuh cinta dengan bulan ini. Yah, karena ini adalah bulan kelahiran saya *bukanbermaksudmintaucapanhappybirthdayloh* . Dan tepat di usia 22 tahun saya mendapatkan kado terindah dari Allah. Semuanya telah Dia persiapkan dan benar-benar menakjubkan. Sehari sebelum umur saya genap 22 tahun saya berhasil mendapatkan gelar S.Pd dari almamater tercinta saya yaitu pada 09 Juli 2015 im finally graduated. Di bulan ini juga akhirnya tim e-book berhasil menyelesaikan perjuangan skripsinya *terimakasih tim kalian luar biasa*. Dan perjuangan selama 3,8 tahun saya untuk mendapat gelar ini terbayar sudah. Moment ini saya lewati juga pada saat bulan suci Ramadhan, jadi waktu saya pulang kerumah (waktu itu hampir mendekati Hari raya Idul Fitri) kedua orangtua saya benar-benar bahagia. Alhamdulillah. Tapi tetap saya tidak mendapatkan kesempatan wisuda dibulan ini karena syarat-syaratnya belum mencukupi. Allah pasti unya rencana lain.
makasi loh ya special gift nya
                                                 
we are e-book team
Agustus
Di bulan ke-8 ini saya sedikit sibuk karena lagi mempersiapkan persyaratan untuk wisuda. Excited banget meskipun berangkat pagi pulang sore tapi namanya berjuang untuk wisuda ya ngga apa-apa. Sembari itu saya juga tidak berhenti disitu, melihat banyak pengangguran yang notabene adalah lulusan sarjana saya jadi termotivasi untuk mencari pekerjaan sampingan sebelum saya mendapatkan pekerjaan yang layak. Saya mulai mengajukan lamaran diberbagai lembaga bimbingan belajar waktu itu. Proses demi proses saya lalui, tapi satu pun belum menerima saya. Tapi saya masih yakin bahwa “Allah punya rencana lain”.

September
bulan favorit saya ditahun 2015 adalah bulan ke-9 ini. Yap, karena pada tanggal 19 September 2015 saya resmi di WISUDA. Mengharukan, membanggakan, dan membahagiakan karena moment ini adalah hal dinanti-nanti oleh mahasiswa. Saya berhasil menunjukkan kepada kedua orangtua saya bahwa saya bisa dan saya berhasil menjadi seorang sarjana. Di masa kecil keinginan saya adalah bisa kuliah namun waktu itu karena kondisi ekonomi keluarga yang kurang jadi saya pesimis bisa kuliah. Namun Allah membuktikan dan menjawab do’a saya di hari itu. Saya begitu bahagia karena pada hari itu saya bisa membagi kebahagiaan saya bersama keluarga dan sahabat-sahabat tercinta.
my beloved family
edisi wisuda
     
wefie dulu kitaa

Oktober
di bulan ke-10 ini adalah bulan terburuk bagi saya. Ternyata menjadi sarjana dan benar-benar lulus itu tidaklah mudah. Bahagianya hanyalah sesaat dan selanjutnya saya dihadapkan pada dunia yang sesungguhnya. Pada saat itu saya sudah mendapatkan pekerjaan sebagai guru bimbel di salah satu sekolah, namun hasilnya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan saya. Setelah lulus saya memutuskan untuk tidak meminta kebutuhan lagi dengan orangtua karena bagi saya, banyak sekali yang telah mereka perjuangkan hingga saya selesai kuliah. Awalnya saya putus asa dan tidak tahu lagi harus bagaimana, banyak lamaran pekerjaan yang saya ajukan namun tidak satupun memberikan kejelasan *di php-in lagi*. Saya begitu mencintai kota ini sehingga saya berniat untuk menetap disini dan bertahan hidup disini, namun ternyata kota ini begitu menyakitkan. Dengan keyakinan bahwa “Allah punya rencana lain” saya tetap memutuskan untuk bertahan karena ada sesuatu hal yang harus saya pertahankan dan perjuangkan. Its my secreter admirer.

November
Allah menjawab do’a saya di bulan ke-11 ini. Dan mungkin ini adalah salah satu rencana lainNya. Di awal bulan ini saya mendapatkan pekerjaan yang layak meskipun sedikit melenceng dari apa yang saya inginkan. Saya bekerja di almamater tempat saya kuliah dan saya juga masih bekerja sebagai guru di salah satu sekolah swasta. Alhamdulillah hasilnya sudah lumayan untuk saya bertahan hidup dan tidak menyusahkan kedua orangtua saya lagi. Di bulan ini saya juga menemukan keluarga baru saya yang benar-benar begitu berarti untuk saya. KEJORA. Banyak moment yang saya ciptakan bersama mereka dan ini juga salah satu alasan saya untuk bertahan disini.
Kejora Akrab Muda 2015


Desember
di bulan ke-12 ini  semua berjalan begitu apa adanya karena saya sudah menemukan tempat dimana saya harus bertahan. Saya menjalani proses ini karena inilah yang telah Allah gariskan. Bulan ini saya begitu bersyukur dan begitu bahagia. Saya memiliki keluarga yang selalu mensupport dan menyayangi serta damai selalu. Dan saya juga memiliki sahabat-sahabat yang selalu membuat tertawa dan ceria. Saya pernah menagis, wajar sebagai seorang perempuan pasti kita sering menangis. Saya pernah marah, karena tidak mungkin menahan emosi itu mudah. Dan saya juga pernah tertawa, karena segalanya akan hilang dan sirna jika kita selalu bahagia. Hanyalah kebahagiaan yang saya nantikan. Dan dipenghujung tahun ini saya benar-benar bersyukur karena saya bisa melewatinya dengan banyak hal-hal indah. Saya siap menata masa depan ditahun mendatang. Dan semoga apa yang saya harapkan dan belum tercapai ditahun ini kelak di masa mendatang bisa saya dapatkan. Tahun ini saya 22 tahun, saya lulus, dan saya bekerja. Yang paling penting *saya masih sendiri* (ealaaaaah)
jangan lupa di follow ya hehe



Selamat tinggal 2015, dan selamat datang 2016. Jangan lupa untuk bahagia yah-- @ekaayl