Tuesday, 11 October 2016

Surat Kecil Untukmu



Ini suratku yang pertama setelah aku memutuskan untuk mendalami setiap perubahan dalam diriku. Ini juga suratku yang pertama, yang kuharap kamu (absurd) pun bisa membaca dari jarak yang tak mampu aku definisikan berapa meternya. Bacalah dengan baik, pahamilah setiap bait kata yang masih belum tertata dengan rapi ini. Resapilah setiap pesan yang tersirat dalam sajak yang masih begitu berantakan ini. Sekali lagi, ini suratku “untukmu”

------------

“Untukmu yang namanya selalu mengudara dalam do’a 5 waktu fardhuku… apa kabar kamu? Bagaimana perjalanan hidupmu hari ini? Lelahkah kamu setelah seharian menjemput rezeki mu? Rezeki berupa kenikmatan jasmani dan rohani mu. Semoga kamu baik-baik saja. Semoga hari-harimu menyenangkan. Semoga kamu selalu bahagia. Semoga Allah gantikan lelahmu dengan rezeki yang membarokahkanmu..

Untukmu yang namanya selalu mengudara dalam doa di waktu dhuha-ku. Aku disini mendoakan segala kebaikan untukmu. Kamu pasti tahu, dhuha adalah sarana menjemput rezeki, dan tujuanku menyebutmu dalam doaku agar rezeki datang padamu dan mudah menghampirimu. Aku berharap tiap langkahmu hari ini digantikan ribuan pahala dan dirimu dikelilingi malaikat yang senantiasa menjagamu selalu.

Untukmu yang namanya selalu mengudara dalam doa di sepertiga malam terakhirku. Aku disini berusaha selalu mendekatkan diri padaNya, semoga kamu juga senantiasa mengingatNya. Aku disini sedang berjuang untuk terus memantaskan diri dihadapanNya, semoga kamupun juga sejalan denganku ini agar kita sama-sama mendapatkan kebarokahanNya.

Kamu… yang bahkan aku tidak tau siapa namamu. Yang hanya mampu aku angan-angankan bahwa namamu itulah yang terbaik. Kamu yang diriku pun tak mampu mereka-mereka atau melukis wajahmu. Dan aku hanyalah menyebut “kamu” . sedang apa kamu sekarang? Sudah dimanakah perjalananmu saat ini?

Entahlah… aku tak tau kapan waktunya tiba. Yang aku lakukan hanyalah menunggu dan terus berikhtiar kepadaNya. Aku tidak hanya duduk manis saja, tapi ada banyak hal yang juga harus aku perjuangkan. Bersama menunggu sebagaimana aku menantikan janji Rabbku..
Sungguh, jarak ini mengajarkanku tentang arti rindu dan kesabaran. Saat rindu datang, aku hanya bisa bersujud dan memohon agar keadaan menjadi sebaik-baiknya keadaan. Aku percaya bahwa kita akan dipertemukan dalam waktu yang tepat, iya sesuai kehendakNya.

Satu hal yang harus kamu pahami, cinta adalah sebuah rasa yang sudah menjadi fitrah bagi setiap manusia. Namnu, manusia diperintahkan untuk menjaga agar cinta itu tidak menjerumuskannya pada tindakan yang diharamkanNya.
Sampai jumpa diwaktu nanti….”

------------------


PS: Tidak hanya diriku yang mungkin menitipkan surat ini. Namun ribuan hati perempuan di dunia ini yang telah memahami bagaimana seharusnya kita menjaga cinta itu juga ingin menuliskan surat kecil ini untukmu. Semuanya kembalikan pada Sang Pencipta Rasa, Pada Dzat yang telah membolak-balikkan hati serta perasaan kita. Jangan pernah kita merasa putus asa, hingga tidak tahu lagi arah jalan yang benar. Inilah saatnya untuk terus dan selalu memperbaiki diri, dan niatkan dalam hati semua ini terjadi dan kita lakukan hanya untukNya. Iya, untuk surgaNya.



Image source by : http://blog.pianetadonna.it/


2 comments:

  1. love this much dear,,, be stronger . the only one best person have been waiting for you..

    ReplyDelete
    Replies
    1. just share sistaaaa.. yang terbaik untukmu juga

      Delete