Semasa kini, 22 tahun aku hidup. Hidup bagai burung yang ingin
terbang namun sayapku belum mampu untuk mengepak. Bingung, iya tentu hal itu
selalu datang bahkan masa demi masa rasa bingung menjadi candu dalam diriku.
Aku selalu merasa bahwa aku tidak mampu berbuat apa-apa. Hanyalah seorang anak
yang selalu merengek dan menangis tersedu. Hanyalah seorang sahabat yang tidak
berhenti mengeluh dan membuat kekesalan. Dan juga, hanyalah seorang perempuan
yang masih belum percaya diri “apa yang harus aku tunjukkan?”
Seiring waktu berjalan, aku belajar. Belajar bagaimana memahami
hidup. Bagaimana agar aku tetap bahagia dan tertawa di bumi ciptaanNya. Agar
aku tidak berpikiran pendek untuk cepat-cepat ke SurgaNya. “Hidup adalah garisNya”.
Dia-lah yang menentukan kapan kita lahir dan kapan kita harus berakhir pada
bungkusan kain putih dan bersemayam ditempat kita diciptakan. Itulah hal kecil
yang membuatku tersadar, bahwa sampai detik ini aku masih disini.
Banyak hal indah yang selalu aku genggam, dan hal buruk juga tidak
lewat terjadi. Hal buruk dan hal baik jika dihitung keseimbangannya maka hal
buruklah yang akan membuat hal baik berada di nilai paling rendah. Iya, aku
berproses dan belajar dari segala hal buruk yang terjadi. Aku tidak sama sekali
menyesali ataupun takut, namun aku bersyukur karna setidaknya itu adalah
peringatan. “ada hikmah disetiap cobaan yang datang” , kalimat itu masih
teringat jelas dipikiranku sampai detik ini.
22 tahun ini, aku berhasil meraih mimpiku. Kecilku hanyalah berisi
tentang angan-angan dan khayalan. “nanti aku jadi apa ya?” “aku bisa sukses nggak ya?”- hal kecil seperti itulah
yang dulu aku khayalkan. Namun, BerkatNya lah yang membuatku bisa melewati
semua langkah demi langkah itu. Saat aku berhasil menyelesaikan 6 tahun di
Sekolah Dasar, 3 tahun ku di Sekolah Menengah Pertama, 3 tahun ku di Sekolah
Menengah Atas, dan 3,8 tahun Ku di Universitas. Siapa yang menyangka?? . bahkan
aku pun masih belum percaya. Namun, lagi-lagi Allah memberikan jawabanNya.
Inilah aku, inilah jalan yang harus aku lalui, inilah tempat yang harus kamu
singgahi, dan inilah perjuangan yang harus aku jalani.
Namun, ini bukanlah akhir dari segalanya. Karna semua keberhasilan
bukanlah puncak dari segalanya. “jika kita keluar dari pintu yang satu, maka
kita harus siap memasuki pintu yang lainnya”- sekali lagi, kalimat itu masih
selalu aku ingat.
PERJUANGAN, belum berakhir. Selagi ada jalan maka disitulah bukan
waktunya kita berhenti, tapi teruslah berjalan sampai kita tidak bisa lagi
mencari. Sukses bukan seberapa tinggi pendidikan kita, juga bukan seberapa
banyak uang kita, tapi sukses (bagiku) adalah saat kita benar-benar menciptakan
kebahagian untuk diri kita dan orang lainnya.
Catatan Kecil :
- Alhamdulillah akhirnya bisa mendapatkan gelar Sarjana.
Semoga keberkahanNya tidak lepas dari segala hal apapun. Terimakasih Ibu &
Babe untuk semuanya, Terimakasih adikku, saudara-saudaraku, & seluruh
sahabatku untuk dukungan dan do’anya. Terimakasih :)
( (@ekaayl )
No comments:
Post a Comment