Monday, 28 March 2016

S U L I T



Sulit itu untuk menyimpan sesuatu yang sudah lama tersimpan. Dan lama-lama begitu sulit untuk membuangnya.

Sulit itu ketika kita harus menjaga yang belum tentu pantas dijaga, dan lama-lama sangat sulit untuk menghapusnya.

Sulit itu ketika kita harus meyakini sesuatu yang belum tentu yakin  atau tidaknya, dan lama-lama keyakinan itu semakin kuat rasanya.

Sulit itu ketika kita harus berpura-pura tidak mengetahui apa-apa, dan lama-lama hal itu begitu jelas ada apa-apanya.

Sulit itu ketika harus menahan sesuatu yang belum waktunya untuk diungkapkan, dan lama-lama pertahanan itu mulai melemah.

Sulit itu ketika kita harus tersenyum bahagia ketika rasa sakit menghampiri perasaan hati, dan lama-lama senyum itu sangat melelahkan.

Sulit itu ketika hal yang belum patut kita miliki malah dipatenkan untuk tidak dimiliki oleh lainnya, dan sesungguhnya tiada hak untuk semuanya itu.

Sulit itu ketika kita harus berharap dengan hal yang belum pantas untuk diharapkan, karna kita tidak mengetahui apakah harapan itu benar.

Sulit itu ketika kita merasa kuat dengan setiap perkara yang terlihat rumit, padahal rasanya ingin jatuh saat itu juga.

Sulit itu ketika kita merapalkan do'a dengan begitu khusyu' , namun kita di uji dengan sabar kapan do'a akan di ijabah-Nya.

Sulit itu ketika kita berdiam dalam waktu yang panjang, namun kita tidak tahu kapan kita mampu untuk berbicara.

Sulit itu ketika kita harus merindukan sesuatu yang belum pantas dirindukan, dan lama-lama rindu itu semakin mengudara.

Sulit itu ketika kita ada, tapi disitu kita seperti tidak ada. dan lama-lama rasanya ingin berjalan jauh darinya.

Sulit itu ketika kita telah berusaha sekuat tenaga, namun tiada pembalasan yang setidaknya membuat kita merasa lega.

Sulit itu ketika mencoba berjalan untuk saling beriringan, namun langkahnya malah melaju dengan cepatnya.

Sulit itu ketika kita menunggu ribuan detik waktu hanya tentang sesuatu yang belum pasti, dan kita masih tetap seperti ini.

Sulit itu ketika kita menghabiskan ribuan keringat untuk bertahan hidup, namun disana banyak yang begitu mudah menikmati hidupnya.

Sulit itu ketika kita harus mengikhlaskan sesuatu yang begitu berharga, meskipun ikhlas itu begitu berat.

Sulit itu ketika kita harus melihat sesuatu yang tidak ingin dilihat, namun lama-lama hal itu begitu jelas terlihat.

Sulit itu saat kita menjadi pribadi yang tegar, namun perasaan hati begitu rapuh dan menyedihkan.

Sulit itu adalah kamu.....

*Namun sesulit-sulitnya perkara itu, suatu saat nanti akan ada jalan keluarnya. Allah adalah Maha yang Mengetahui Segalanya terhadap sesuatu yang tidak kita ketahui. Oleh karenanya, sesulit apapun itu sampai sekarang aku masih bisa bertahan*



Picture by : 
http://40.media.tumblr.com

Sunday, 13 March 2016

SECRET ADMIRER



Isi hati tak selamanya harus diungkapkan lewat sebuah percakapan. Terkadang, kamu hanya perlu menulisnya dan tiba-tiba orang mengetahuinya sendiri tanpa perlu kau menceritakan padanya.
Ada seseorang yang mengagumi senyummu, dan merasa kehadiranmu sungguh berarti. Dia selalu memikirkanmu walaupun dalam diam. Perlu kamu ketahui juga.

Akhir-akhir ini secret admirer adalah hal yang menjadi kegiatanku. Entah kenapa aku mulai mengagumi sosokmu. Sosok yang begitu jelas kukenali meskipun tak sebegitu akrab. Tidak ada percakapan penting, tak ada sapaan romantis, bahkan tak pernah ada nyanyian rindu satu sama lain. Semua begitu datar dan tak begitu spesial. Aku benar-benar menyukai caramu menikmati segala hidupmu dan sekelilingmu.

Aku selalu memperhatikanmu dari jauh. Sangat ingin tau kamu sedang apa, apakah kamu baik-baik saja? Aku benar-benar tak bisa menggapaimu, karena dirimu terlalu jauh untuk ku raih. Aku hanyalah penggemar rahasiamu, orang yang hanya bisa memandangimu, dan mengagumimu dari jauh. Walaupun terkadang begitu banyak moment dimana aku bisa dekat denganmu. Tapi tetap saja aku diam dan tak memberikan isyarat apapun padamu.

Terkadang aku membenci waktu. Waktu yang mempertemukan kita, dan waktu yang memisahkan kita. Bukan.. aku bukan menyalahkanmu dan waktu. Sebenarnya, aku menyalahkan diriku yang bodoh dan tetap bertahan menyukaimu walaupun dirimu benar-benar tak mengetahui tentang perasaanku. “senyum”

Kali ini tepat pukul 14.14 WIB. Ahh.. ini adalah kesekian kalinya ketika kulirik jam tanganku selalu menunjuk pada angka yang tepat dan bernominal sama. Dan siang ini, aku kembali berkutat pada hobiku ketika sendiri. Menulis. Menulis hal yang sangat ingin aku ceritakan khususnya kusampaikan padamu melalui angin. Angin yang kuisyaratkan agar dia menyampaikan pesan ini terhadapmu. Dan di siang ini juga, mungkin kamu disana masih bercengkerama dengan hobimu. Caramu menikmati hidup dan menjalaninya dengan penuh kesantunan adalah hal yang aku kagumi.

Kali ini aku benar-benar menikmati perasaan ini “pengagum:. Membuatmu sedikit menyombongkan serta berbangga hati karna kamu telah dikagumi. Selamat. Senyumku sering tersungging kali ini jika kuingat tingkah konyolku yang tak pernah kamu ketahui. Dapat kukatakan konyol, karna hanyalah dirimu yang sekarang ada dalam bayanganku, karna hanya namamu yang terkadang kutulis dalam buku harianku, dan hanyalah namamu yang tak lupa untuk kerapalkan dalam do’a-do’aku.  Mungkin kamu akan tertawa lepas saat mengetahui hal ini.

Seringkali kukatakan dalam hati, bahwa hal terindah didunia ini adalah saling mengagumi. Saling menyukai pun membutuhkan alasan dan sejuta pernyataan yang bermaksud untuk meyakinkan. Namun berkali-kali ku tekankan ini bukanlah alasan kenapa aku mengagumimu. Tuhanlah yang menyetting segalanya dan juga yang mengedit semua hingga seindah ini, aku bahkan tak pernah mengeluhi atau bahkan menertawai. Aku bahagia dan aku bersyukur.

Setidaknya aku mengagumimu dengan cara yang baik. Tidak sebegitu rendah hingga aku memohon agar dirimu juga bisa mengagumiku. TIDAK. Kubiarkan dirimu bebas dengan apa yang kamu sukai, lakukanlah apa yang membuatmu bahagia serta yang bisa membuatmu ke arah yang lebih baik. Aku mendukungmu dan diam-diam aku mendoakanmu (lagi).

Biarlah semua berjalan sebegitu adanya, aku tau bahkwa hanya Tuhan yang mengaturNya. Berusaha untuk memantaskan diri dan selalu mendekatkan diri pada Sang Pencipta Rasa, aku yakin suatu saat nanti akan kuketahui jawabanNya. Dan aku hanya berpasrah jika kelak kamu adalah pria baik yang aku cari maka Tuhan juga lah yang akan menakdirkan kita bersama. Iya, semuanya hanya Tuhan yang mengerti tentang segala ruang lingkup kisah di dunia ini. Yang perlu aku lakukan sekarang adalah melanjutkan hidupku, bahwa aku juga memiliki mimpi yang besar, tak jauh beda dengan dirimu yang tentunya juga memiliki mimpi. Aku hanya perlu meyakinkan lagi dan lagi, menguatkan hati sampai kapan ini akan bertahan untuk terus mengagumi.

Jika kabar angin ini telah sampai ditelingamu, maka yang perlu kamu lakukan : cobalah melihatku, jika kamu sebegitu sibuk maka sediakan waktumu sebentar saja meskipun itu hanya beberapa detik. Hanya itu.. karna beberapa detik itu akan menunjukkan jawaban dari sekian banyak pertanyaanku disini. Dan itu semua akan menjadikan salah satu mimpiku menjadi kenyataan.

*if you can see it, please make your best choice and tell me how you feel about this and about me, good boy*