Jika aku
bisa menghitung berapa jumlah rasa bahagia yang sekarang ada dihidupku, aku
tidak bisa.
Aku pun
tidak mampu lagi harus mengucapkan kalimat apa untuk menggambarkan perasaan
yang begitu membahagiakan dalam diriku. aku sangat sangat dan sangat bahagia.
Alhamdulillahirobbil'alamin. Maha Baik Allah dengan segala ketetapanNya.
Aku
pernah merasakan sedih, pernah merasakan kecewa, sempat menyerah, dan sempat
membodohi diri sendiri. Aku sebelumnya menangis dalam hati, menahan segala
amarah dan ketidakyakinan yang selalu bergejolak. Harapan yang telah terbangun
sempat runtuh bahkan lenyap. tak berbekas. Hingga akhirnya aku mengadu
kepadaNya, meminta bahwa rasa yang begitu menyesakkan ini akan berubah menjadi
lapang dan bahagia. Semua penantian panjang dan perjalanan ini akan segera
menemukan tempat yang sering dibilang "nyaman". Seperti rumah, yang
menghadirkan kebersamaan begitu hangat, seperti angin yang membawa kesejukan
disetiap hembusannya, dan seperti malam yang selalu menghadirkan bintang dengan
sejuta cahayanya. Aku ingin terus berjalan, namun tidaklah ingin sendirian.
Berjalan untuk menuju surgaNya, bersama-sama dalam balutan keimanan dan kasih
sayang. Itulah sepenggal harapan yang pernah aku lantunkan disetiap rapalan
do'aku, kala itu.
Lagi-lagi,
Allah menunjukkan kuasaNya. Dia telah mengabulkan bait per bait rapalan itu.
menjawab dengan penuh kejutan. disaat aku benar-benar ikhlas dan memasrahkan
segalanya kepadaNya, semua usaha itu kini aku merasakan balasanNya.
Mengagumkan, seperti hujan yang mendatangkan keberkahan, seperti bunga yang
menciptakan keindahan, dan seperti senja yang begitu memesonakan. dan kini, aku
benar-benar bersyukur tentang kebahagiaan yang bertubi-tubi datang.
Dipenghujung
tahun lalu, Allah telah mempertemukan aku dengan seorang laki-laki yang belum
pernah aku temui sebelumnya, laki-laki yang sama sekali belum pernah
terfikirkan dalam hatiku. Namun, entah skenario macam apa yang telah Allah
tuliskan, semua bentuk keraguan dan ketakutan menjadi hilang saat aku bertemu
denganNya. Dalam pasrah aku berdoa untuk meminta yang terbaik, aku selalu
mencoba untuk terus mencari jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaan yang
muncul. Namun, itulah jawaban dari kalimat-kalimat pasti yang aku yakini
"Bahwa yang baik akan dipertemukan dengan yang baik" dan "Bahwa
setiap yang hidup diciptakan berpasang-pasangan". dan melalui laki-laki
itu, Allah memberikan jawabanNya.
Dalam waktu
yang begitu singkat, semua langkah-langkahku untuk menuju hari bahagia itu
terselesaikan satu per satu. Semua bahagia, semua begitu mudah, dan semuanya
mendatangkan berkah. Alhamdulillah aku telah menemukan seseorang yang akhirnya
menjadi imam dalam hidupku.
Tepat di
hari minggu (1 April 2018), aku telah resmi menjadi istrinya. Menjadi pendamping
hidupnya dan seseorang yang akan selalu bersamanya. Kita tidak perlu saling
menjelaskan bagaimana perasaan yang terurai dihari itu, aku pun masih sulit
untuk menjelaskannya. Hanya dengan kata “Bersyukur” semua telah terdefinisikan.
Alhamdulillah wa syukurillah.
Terimakasih
suamiku, karna telah dengan keikhlasan hati menjadikanku sebagai istrimu. “Cinta
tidak perlu tumbuh disaat pertama kita bertemu, karna dengan seiringnya waktu
maka cinta akan terus melaju disetiap hati kita, dengan ridhoNya dan tentunya
halal di hadapanNya”.