Mungkin memang…
Hanya hening yang dapat tercipta diantara dia manusia yang
sama-sama sedang menanti kabar bahagia datang menghiasi kisahnya.
Meski diam-diam, saling mendo’akan dimalam-malam panjangnya.
Meski diam-diam, ada harap yang diselipkan diantara berbagai
keputusasaan.
Meski diam-diam, tetap dan selalu bertanya, “Siapakah
dirimu, sosok yang telah Allah pilihkan untukku?”
Detik demi detik berlalu….
Aku merasa seperti telah begitu lama menunggu.
Aku sudah merasa begitu lelah menanti.
Namun keyakinanku, tidak akan pernah pudar sedikitpun.
Ya, keyakinan bahwa Allah akan selalu menjadi teman setia
dalam setiap langkah-langkah ini.
Keyakinan bahwa setiap do’a-do’a yang selama ini terucap
akan menjadi sebuah harapan yang selama ini telah terbangun.
Dan setiap kepercayaan akan sebuah penantian yang berujung
indah, selalu menjadi hal yang menyenangkan dalam setiap tapakan kaki ini
berpijak.
Aku percaya, setiap mata ini akan bertemu dengan tatapan
penuh kemuliaanNya.. Setiap lisan ini akan bertemu dengan ucapan yang begitu
jujur dihadapanNya. Setiap tangan ini akan menggenggam dan tergenggam dengan
segenap kebahagiaanNya. Setiap pundak ini akan saling menopang setiap beban dan
rasa syukur yang tiada hentinya. Dan… seluruh hati ini nantinya akan disinggahkan
pada hati yang sama-sama saling menantikan ridhoNya. Menyenangkan bukan?
Hanya saja, aku belum melihat jelas dimana cahaya itu mulai
tampak. Bagaimana cahaya itu akan muncul dihadapanku. Dan seperti apa cahaya
itu akan bersinar kepadaku. Begitu misteri dan sungguh rahasia yang sampai
detik masih menjadi pertanyaan utamaku.
Maka untukmu, aku memilih untuk diam-diam menunggu. Tanpa
mengatakan kepada siapapun bahwa disini, aku sedang menanti kedatanganmu.
Diam-diam aku menyelipkan harap diantara berjuta kecemasan dalam hatiku. Ya,
diam-diam.
Jika memang waktu sudah menyatakan untuk tiba, semua akan
terlihat. Aku yakin bahwa Allah tidak akan menuntunku kepada orang yang salah. Kuisi
hariku dengan menata ruang-ruang yang nantinya akan kuisi bersamamu. Membersihkan
butiran-butiran debu masa lalu agar kedepanku menjadi begitu manis ketika
berjalan tepat disampingmu.
Entahlah, siapa pun nantinya.
Aku tetap menunggumu…. Mendoakanmu..
Dalam diamku…