Wednesday, 25 July 2018

Surat Kecil Untuknya (Ketetapan Terindah)




Jika aku bisa menghitung berapa jumlah rasa bahagia yang sekarang ada dihidupku, aku tidak bisa.
Aku pun tidak mampu lagi harus mengucapkan kalimat apa untuk menggambarkan perasaan yang begitu membahagiakan dalam diriku. aku sangat sangat dan sangat bahagia. Alhamdulillahirobbil'alamin. Maha Baik Allah dengan segala ketetapanNya.

Aku pernah merasakan sedih, pernah merasakan kecewa, sempat menyerah, dan sempat membodohi diri sendiri. Aku sebelumnya menangis dalam hati, menahan segala amarah dan ketidakyakinan yang selalu bergejolak. Harapan yang telah terbangun sempat runtuh bahkan lenyap. tak berbekas. Hingga akhirnya aku mengadu kepadaNya, meminta bahwa rasa yang begitu menyesakkan ini akan berubah menjadi lapang dan bahagia. Semua penantian panjang dan perjalanan ini akan segera menemukan tempat yang sering dibilang "nyaman". Seperti rumah, yang menghadirkan kebersamaan begitu hangat, seperti angin yang membawa kesejukan disetiap hembusannya, dan seperti malam yang selalu menghadirkan bintang dengan sejuta cahayanya. Aku ingin terus berjalan, namun tidaklah ingin sendirian. Berjalan untuk menuju surgaNya, bersama-sama dalam balutan keimanan dan kasih sayang. Itulah sepenggal harapan yang pernah aku lantunkan disetiap rapalan do'aku, kala itu.

Lagi-lagi, Allah menunjukkan kuasaNya. Dia telah mengabulkan bait per bait rapalan itu. menjawab dengan penuh kejutan. disaat aku benar-benar ikhlas dan memasrahkan segalanya kepadaNya, semua usaha itu kini aku merasakan balasanNya. Mengagumkan, seperti hujan yang mendatangkan keberkahan, seperti bunga yang menciptakan keindahan, dan seperti senja yang begitu memesonakan. dan kini, aku benar-benar bersyukur tentang kebahagiaan yang bertubi-tubi datang.

Dipenghujung tahun lalu, Allah telah mempertemukan aku dengan seorang laki-laki yang belum pernah aku temui sebelumnya, laki-laki yang sama sekali belum pernah terfikirkan dalam hatiku. Namun, entah skenario macam apa yang telah Allah tuliskan, semua bentuk keraguan dan ketakutan menjadi hilang saat aku bertemu denganNya. Dalam pasrah aku berdoa untuk meminta yang terbaik, aku selalu mencoba untuk terus mencari jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Namun, itulah jawaban dari kalimat-kalimat pasti yang aku yakini "Bahwa yang baik akan dipertemukan dengan yang baik" dan "Bahwa setiap yang hidup diciptakan berpasang-pasangan". dan melalui laki-laki itu, Allah memberikan jawabanNya.

Dalam waktu yang begitu singkat, semua langkah-langkahku untuk menuju hari bahagia itu terselesaikan satu per satu. Semua bahagia, semua begitu mudah, dan semuanya mendatangkan berkah. Alhamdulillah aku telah menemukan seseorang yang akhirnya menjadi imam dalam hidupku.

Tepat di hari minggu (1 April 2018), aku telah resmi menjadi istrinya. Menjadi pendamping hidupnya dan seseorang yang akan selalu bersamanya. Kita tidak perlu saling menjelaskan bagaimana perasaan yang terurai dihari itu, aku pun masih sulit untuk menjelaskannya. Hanya dengan kata “Bersyukur” semua telah terdefinisikan. Alhamdulillah wa syukurillah.

Terimakasih suamiku, karna telah dengan keikhlasan hati menjadikanku sebagai istrimu. “Cinta tidak perlu tumbuh disaat pertama kita bertemu, karna dengan seiringnya waktu maka cinta akan terus melaju disetiap hati kita, dengan ridhoNya dan tentunya halal di hadapanNya”.




Sunday, 10 December 2017

B A H A G I A





Begitu banyak hal indah yang terjadi akhir-akhir ini. dunia seakan memberikan pelangi setelah hujan usai. Senja yang begitu merona setelah mendung menutupi awan sore. Malam yang begitu hangat setelah badai dingin beberapa waktu. Itulah, keindahan yang terjadi seiring dengan hal-hal yang telah terjadi. Menyenangkan.

Aku duduk termenung kala itu, entah apa yang sedang aku pikirkan mungkin sesuatu yang sangat sulit aku mengerti. Atau, sesuatu yang selalu terlintas dalam otakku. Bisa jadi sesuatu yang ingin kuungkapkan namun tidak mampu aku kuucapkan. Tapi, sudahlah itu hanya sesuatu yang hanya menjadi angan-anganku. Namun, sesuatu yang penting adalah keitka aku masih merasakan kebahagian ketika melihat orang-orang disekitarku bahagia. Menyenangkan sekali melihat senyuman selalu tersungging diwajah mereka. Mendengar beberapa kisah yang sebegitu semangatnya untuk dibagi. Aku bahagai mendengarnya, sangat-sangat bahagia.

Aku tidak pernah berhenti bersyukur, telah dihadirkan orang-orang yang seceria mereka. Membawa jiwa positif untukku, dan sangat membantuku untuk menghilangkan sedikit kegundahan dalam diriku. Sedihku terkadang hilang ketika sudah bercengkrama dengan orang-orang disekitarku.

Aku juga selalu bersyukur, telah dihadirkan keluarga yang sangat menyayangiku. Menjadikan aku merasa spesial dan diistimewakan (perasaanku saja). Melihat semuanya sebegitu sehatnya, terkhusus malaikat cantikku, Ibu. Setelah badai yang hebat, pelangi muncul. Ibuku kembali sehat, senyumnya selalu terlihat, begitu teduh. Dan aku sangat bersyukur, bisa menyayangi mereka dengan setulus hatiku. Mungkin itu adalah sebabku akhir-akhir ini begitu bahagia.

Bahagia itu sudah bisa aku definisikan. Bahagia yang mungkin belum sepenuhnya aku dapatkan. Bahagia yang masih akan selalu aku nantikan. Aku hanya ingin setiap hal yang kemarin sempat membuatku begitu sedih, perlahan mulai kusirnakan. Bekas biasnya mulai aku sejajarkan dengan apapun yang kini terjadi. Ikhlas, iya aku sudah mengikhlaskan semua hal menyakitkan itu. Dan aku percaya, bahwa setiap kejadian ini sudah ada garisnya masing-masing. Aku pun juga percaya, bahwa begitu banyak hikmah yang tersirat dari semua kejadian ini. Aku yakin. Aku percaya.

Kini waktu terus berjalan. Hingga perjalananku sudah sampai dipenghujung tahun. Musim sudah berganti, begitu mengagumkan. Semoga akan menjadi penghujung yang baik dengan segala kebaikan yang datang. Semoga setelahnya adalah awal yang menakjubkan dengan segala hal-hal bahagia yang akan selalu diperjuangkan. Itulah waktu.

“Bergembiralah, meskipun kita hidup seakan-akan dalam penjara, namun pastinya kelak kita akan menjadi orang yang beruntung. Jadikanlah iman kepada Allah dan amal saleh sebagai bekalmu selalu. Hiduplah di dunia ini seolah-olah kita dalam perjalanan yang jauh dan jadikanlah ia sebagai ladang untuk akhiratmu”




Wednesday, 29 November 2017

Surat Kecil Untukmu #part2



Aku hanya berharap bahwa akhir dari semua penantian ini akan berakhir Indah..
Aku pun juga berharap semoga segalanya menjadi ketetapan terindah dariNya..
Walaupun butuh perjuangan panjang,
Walaupun waktu yang kuhabiskan tidaklah hanya sebentar,
Walaupun aku harus merasakan seninya menunggu..
Namun, sampai detik ini aku masih berjuang
Untuk tetap melihatnya dan mendoakannya dari jarak yang jauh
Melihatnya dari belakang, serta terdiam. Dan kemudian berpura pura tidak melihatnya
Kamu, telah menciptakan jarak..
Jarak yang sulit aku gapai..
Jarak yang belum aku ketahui jalan mana untuk menempuhnya..
Namun, sekian tahun aku masih dengan sabar menunggumu
Untuk sama sama menghilangkan jarak, menjadikan kecanggungan menjadi kenyamanan
Aku masih berharap begitu..
Kamu yang sangat sulit untuk kuhapus dari pikiranku
Dan kamu, masih orang yang bisa membuatku tiba tiba tersenyum, walau sendirian..
Kamu, adalah bentuk kekagumanku yang sulit aku hilangkan dari diriku
Kamu, adalah hal baik yang secara tidak langsung membuatku lebih baik
Dan kamu, adalah hal baik yang selalu aku doakan
Aku memasrahkan, dan aku menjaga jarak itu
Saat ini,
Nanti,
Sampai berhenti

Dan sampai semua ini menemui jawaban yang pasti...

ditulis pada [28/11/2017;05:54]